Minggu, 10 Juli 2016

Puisi
Puisi tidak menyelamatkan apapun..
namun memberi keberanian..
membuka jendela dan pintu di pagi hari..


Syatrio widodo,

Sabtu, 15 November 2014

10 Hal Yang Akan Kita Mengerti Saat Berumur 20 Tahunan


Pada masa 20 tahunan kita akan mulai mengerti hal-hal yang terjadi di sekeliling kita, tentang kehidupan, hubungan, pertemanan dan cinta yang tentu tidak akan selalu indah, kita juga akan merasakan rasa sakit, bagaimana dikhianati, dan bagaimana menyayangi, tapi disitulah letak pembelajarannya bukan? kita mulai dewasa, tidak seperti saat kita umur belasan, transisi dari kehidupan tanpa tanggung jawab ke “dunia yang sebenarnya” membuat kita akan mendapat banyak pelajaran saat berumur 20 tahun, haha setidaknya itulah yang hampir semua orang rasakan dan dibawah ini ada 10 hal yang akan kita mengerti saat berumur 20 tahunan. Check it out !

1. Dunia Yang Kita Lihat begitu Menawan.


Ini adalah perasaan alami yang kita rasakan saat pertama lulus SMA, kita akan mencari tahu tentang hubungan, politik, karir dan apapun yang bisa kita cari tahu, kita akan banyak melakukan kesalahan, tapi itu wajar, pengalaman adalah guru yang paling berharga.

2. Musuh Terbesar Adalah Diri Kita Sendiri.


Tidak ada lagi yang melarang melakukan ini itu, orang tua tidak lagi menyuruh mengerjakan PR sekeras saat kita masih sekolah, kita akan melawan diri sendiri, melawan rasa malas, belajar disiplin, karena kita sadar perubahan ada pada sebesar apa kemauan merubah pribadi kita.

3. Kita Tidak Bisa “Nongkrong” Seperti Biasanya.
Dulu kita sering kumpul bersama teman2, begadang, melakukan hal-hal lucu dan terkadang sedikit bodoh yang sangat berkesan dan menjadi kenangan seumur hidup, tapi sekarang tidak, meskipun kadang kita nongkrong tapi itu tidak akan sesering dulu, kita mulai sibuk dengan urusan masing2, sibuk untuk menggapai mimpi dan mempersiapkan masa depan.

4. Kejujuran Itu Mahal.

Kejujuran Itu Mahal, Bukan masalah menyontek saat UN atau beli gorengan di kantin lalu sengaja lupa membayarnya, kita akan menghadapi situasi yang lebih pelik, suatu saat kita akan dihadapkan pada situasi diantara dua pilihan, antara jujur dan tidak, sayangnya jika kita jujur berarti kita tidak akan mendapat apa2, tapi ingat, selalu ada Tuhan yang Maha Melihat dan Maha Mengatur Rizki, jujur sangat sulit tapi lakukanlah sebisa kita, hidup ini bukan permainan.

5. Hidup Itu Keras, Tidak Selalu Berjalan Mudah.
Kita akan mulai mengerti tentang tanggung jawab, kita akan mulai memikirkan masa depan dan itu membuat sedikit takut dan mungkin stress, kita mungkin jatuh dan melakukan banyak kesalahan dalam hidup, tapi bagaimanapun kita harus bangkit dan tetap berjuang. Just keep going.

6. Hubungan Yang Serius Sulit Untuk Dijaga.
Kita bosan bermain2 dan mulai mencari pasangan yang serius, kita akan menyadari bahwa hubungan itu membutuhkan pengorbanan dan harus dijaga, kita juga sadar bahwa orang lain juga begitu, hubungan ini penting karena menyangkut siapa yang akan menemani hingga akhir waktu (Asik haha).

7. Orang Yang Rendah Hati Disenangi Banyak Orang.
Jika kita sombong, orang akan menjauh, sebaliknya, kita akan disenangi banyak orang jika rendah hati, seberapa besar pun pencapaian kita, tetap rendah hati dan bersyukurlah, karena Tuhan bisa mencabut apapun yang kita miliki dalam sekejap.

8. Kamu Mulai Ambil Bagian Di Keluargamu.
Keluarga adalah nomor 1, mereka yang selalu mendukung kita, sekarang kita ingin membalas budi, kita ingin membahagiakan orang tua.

9. Mencari Uang Itu Susah. "Kita Akan lebih Menghargai Setiap Rupiah Yang Kita Punya".
Kita akan sadar berapa banyak biaya yang orang tua keluarkan hingga kita dewasa, hingga kita menjalani hidup sendiri, kita sadar setiap receh itu sangat berarti dan mulai menghargai uang hasil kerja keras kita.

10. Kita Tahu Dewasa Itu Butuh Proses.



Menjadi dewasa bukan sekedar perubahan fisik, dewasa itu butuh proses, seperti yang FS tulis diatas kita akan banyak belajar hingga kita mengerti arti hidup sebenarnya.

Semoga Kita Tetap Belajar Dan Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Setiap Hari Amiiin.


Sabtu, 28 Juni 2014

AYAH....

Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku. Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu. Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.

Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku? Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.

Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ''dimana, dan sedang apa aku diluar sana.'' Setelah aku dewasa, walau ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.

Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan Sekolahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Saat aku berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ''anakku sekarang sukses.'' Walau kadang aku cuma bisa membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga.

Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati – hati mengizinkannya.

Dan akhirnya, saat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Lantas pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat bahagia. Dan beliau pun berdoa, “Ya Alloh, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya.

''Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah''

Anakku..

Memang ayah tidak mengandungmu,
tapi darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu ...
Memang ayah tak melahirkanmu,
Memang ayah tak menyusuimu,
tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu ...

Nak..

Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,
tapi tahukah kau dalam do'anya selalu ada namamu disebutnya ...
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman...

Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat bunda, karena kecintaanya dia takut tak sanggup melepaskanmu...
Dia ingin kau mandiri, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri..

Bunda hanya ingin kau tahu nak..
bahwa...
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda..
Anakku...
Jadi didirinya juga terdapat surga bagimu... Maka hormati dan sayangi ayahmu.
LENTERA JIWA
Oleh : Nugie

Lama sudah kumencari
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu

Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku

Chorus:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku...

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=pzOz40hwojw


Ada seorang yg pegang kertas, bertuliskan namanya Doni seorang akuntan, setelah kertasnya dibalik beda tulisannya, dia pengen jadi pelukis, jelas gan profesi yg dia jalanin skrg gak sesuai sama passionnya, lentera jiwanya 



 Sukses bukan apa-apa, bila kita tidak menikmatinya 



Kerjakan apa yang kamu suka, follow your passion !







Coba share apa passion lo sebenernya dan sekarang kesasar dimana?, atau malah udah pernah kesasar & sekarang sedang ngejalanin passionya, lentera jiwa 

Sabtu, 31 Mei 2014

Perjalanan Senja

Indahnya perjalanan senja membuat masalah di dunia ini hilang dengan sekejap walaupun sementara..



 
 
Di sore hari dengan melihat matahari senja dari arah barat..
Serta pepohonan rindang yang seakan tak henti memberi ketenangan..
Dikala angin berhembus deras mengenai tubuh, membuat pakaian ini berkibar tiada henti..
Keadaan ini membuat nuansa hati ini tenang dan damai sesaat..
Ditemani sebuah alunan gitar serta kicauan burung di pepohonan..
Ya allah betapa indahnya alam semestamu ini, betapa nikmatnya pesona alam kau berikan..
 
Inginnya setiap hari memiliki moment seperti ini..
Dikala hati sedang gundah, sedang gelisah dengan hidup ini..
 
Tapi aku menyadari bahwa Perjalanan Senja tak akan bertahan lama hingga dikala matahari menutup dirinya sendiri..
 
Bagaikan sebuah Perjalanan hidup ini yang indah dilalui jika kita rasakan apa yang diberikan tuhan kepada hambanya, dan akan berakhir dengan sangat indah saat kita akan menutup mata ini selamanya..
 
 
                                                                                                                       syatrio widodo
 
 


Rabu, 28 Mei 2014

official website

                                        
                                  syatrio widodo
  all images copyright @ 2012
   syatriowidodo@daportfolio.com






 




Minggu, 25 Mei 2014

Namaku UANG

Namaku : Uang ( suka dipanggil Duit )

Wajahku biasa saja, fisiku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga mampu merubah perilaku, bahkan sifat manusia karena manusia mengidolakan aku. Banyak orang merubah kepribadiannya, menghianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan imannya, demi aku !!

Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku. aku juga buka orang ketiga tapi banyak suami istri pisah gara - gara aku. anak dan orang tua berselisih gara - gara aku. Sangat jelas juga aku bukan tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti tuhan, bahkan kerap kali hamba - hamba tuhan lebih menghormati aku, padahal tuhan pesan jangan jadi hamba uang..

seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku ??

aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapapun, tapi banyak orang rela mati demi aku. perlu aku ingatkan aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda. kalau suatu hari anda dipanggil tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa - dosa anda, anda harus menghadap sendiri kepada sang pencipta lalu menerima penghakimannya.

saat itu, tuhan pasti akan hitung - hitungan dengan anda, apakah selama hidup anda menggunakan aku dengan baik, atau sebaliknya menjadikan aku sebagai tuhan.

ini informasi terakhirku : 
aku tidak ada disurga,
jadi jangan cari aku disana.

           salam sayang,

 





               ( UANG )